Jumat, 16 April 2010
Indonesia akan " tertular " tren mobil solar
LAMBAT laun tren pasar otomotif Indonesia akan mengikuti apa yang telah dimulai di luar negeri. "Apa yang terjadi hari ini di negara maju, pasti akan juga terjadi di Indonesia," ungkap presiden direktur PT. Hyundai Indonesia Motor Jongkie D. Sugiharto pada Kamis (15/4) di sela-sela acara Hyundai H1 CRDI Java Bali Overland 2010 di Kuta, Bali.
Salah satunya menurut Jongkie ada maraknya pemakaian mobil berbahan bakar solar. Ia mengakui untuk saat ini tren mobil solar masihlah cenderung negatif.
"Persepsi lama masyarakat, mobil-mobil diesel underpower, berisik, dan kalau mengantri mengisi BBM akan ada di belakang metro mini," ungkapnya disertai canda.
Jongkie meyakini secara lambat laun hal tersebut akan berubah di Indonesia. Sama halnya dengan tren mobil bertransmisi otomatis.
"Dulu orang tidak mau membeli mobil automatic. Gak bisa didorong kalo mogok lah, mahal perawatannya lah, hingga katanya cuma 'ngenakin supir. Namun sekarang mobil automatic nyatanya laris" ungkapnya.
Memang menurutnya untuk transisi ke trend mobil diesel, masih harus dibutuhkan proses waktu, diantaranya karena saat ini kualitas solar di Indonesia belum baik.
"Solar di Indonesia kandungan sulfurnya masih tinggi, mencapai 5.000 ppm. Kita meminta Pertamina memperbaikinya, namun mereka mengeluhkan rendahnya minat masyarakat akan mobil diesel. Bagai mana duluan, telur atau ayam," tegasnya.
Hyundai dari Kamis (15/4) hingga Sabtu (17/4) menggelar Hyundai H1 CRDI Java Bali Overland. Puluhan jurnalis dari berbagai media massa akan diizinkan untuk turut menjajal H1 CRDI melalui jalur lintas utara dari Denpasar ke Jakarta.
Mobil diesel produksi Hyundai yang total dirakit di dalam negeri tersebut menurut Jongkie tidak rewel mengenai kualitas solar yang dikonsumsinya.
"H1 CRDI sebelum di lepas ke pasar kita uji coba dulu hingga 80 ribu kilometer dengan menggunakan solar biasa. Hasilnya, H1 CRDI tetap dapat jalan sempurna dan tidak masalah tanpa menggunakan solar Pertamina Dex," tambah Jongkie.(Mar/OL-02)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar