Jumat, 16 April 2010

HYUNDAI H-1 CRDI yang bertenaga



OTOCOID, Malang – Test drive Hyundai H1 CRDi dengan rute terpanjang : Semarang – Bali – Jakarta, pada hari ini akan memulai etape kedua dengan rute Malang – Denpasar, Bali. Etape pertama yang menempuh perjalanan Semarang – Malang itu berlangsung seru, karena 6 mobil Hyundai H1 CRDi yang dikawal 2 mobil Patwal Mabes Polri itu melaju dalam kecepatan rata-rata di atas 80 km.

Meski kecepatan yang dikembangkan tergolong kencang untuk sebuah rangkaian konvoi, namun rangkaian acara perjalanan Hyundai H1 CDRi dalam kegiatan bertajuk “Java – Bali Overland 2010 Hyundai H1 CRDi” ini berlangsung menarik. Setiap dua jam perjalanan dihentikan untuk beristirahat sejenak. Kondisi ini sangat membantu bagi teman-teman wartawan yang masuk kelompok “Ahli Hisap”, karena selama perjalanan, Hyundai menerapkan peraturan dilarang merokok di dalam mobil.

Di beberapa tempat pemberhentian juga dilakukan wisata kuliner. Antara lain sarapan di restaurant Semarang yang menyajikan panganan khas Lumpia dan Lontong cap Gomeh dan Sate Ayam Haji Tukri, Ponorogo, Jawa Timur. Dan semalang, sebelum beristirahat di hotel Tugu Malang, rombongan diajak bernostalgia di Toko Oen, yang terletak di jantung kota Malang. Di toko yang sangat populer ini para jurnalis yang berjumlah 19 orang itu benar-benar makan sambil bernostalgia.

Pagi ini, perjalanan akan dilanjutkan menuju Denpasar, Bali. Rute perjalanan pagi hingga malam ini masih dirahasiakan, namun berdasarkan program yang kami miliki, perjalanan ini akan menuju Ketapang – Gilimanuk – Ubud dan berakhir di Hotel Kamandalu.

Dalam perjalanan etape pertama, redaksi berkesempatan mencoba rute PonorogoBlitar. Di rute ini redaksi merasakan mesin diesel 2500 cc yang digunakan Hyundai H1 hasil CKD di pabrik Pondok Ungu, Bekasi itu memiliki tenaga yang istimewa. Tenaganya ini berbeda dengan type mesin bensin yang didatangkan ke Indonesia dalam bentuk CBU itu. Mesin dieselnya terasa lebih gahar.

Kegaharan mesin dieselnya ini sangat membantu mendorong body Hyundai H1 yang memang bongsor. Dan enaknya, meski body nya besar, namun saat bermanuver di jalan raya, handling mobil ini sangat mudah. Ini redaksi rasakan ketika mobil harus tetap dalam formasi konvoi di kepadatan lalu lintas.

Indonesia akan " tertular " tren mobil solar



LAMBAT laun tren pasar otomotif Indonesia akan mengikuti apa yang telah dimulai di luar negeri. "Apa yang terjadi hari ini di negara maju, pasti akan juga terjadi di Indonesia," ungkap presiden direktur PT. Hyundai Indonesia Motor Jongkie D. Sugiharto pada Kamis (15/4) di sela-sela acara Hyundai H1 CRDI Java Bali Overland 2010 di Kuta, Bali.

Salah satunya menurut Jongkie ada maraknya pemakaian mobil berbahan bakar solar. Ia mengakui untuk saat ini tren mobil solar masihlah cenderung negatif.

"Persepsi lama masyarakat, mobil-mobil diesel underpower, berisik, dan kalau mengantri mengisi BBM akan ada di belakang metro mini," ungkapnya disertai canda.

Jongkie meyakini secara lambat laun hal tersebut akan berubah di Indonesia. Sama halnya dengan tren mobil bertransmisi otomatis.

"Dulu orang tidak mau membeli mobil automatic. Gak bisa didorong kalo mogok lah, mahal perawatannya lah, hingga katanya cuma 'ngenakin supir. Namun sekarang mobil automatic nyatanya laris" ungkapnya.

Memang menurutnya untuk transisi ke trend mobil diesel, masih harus dibutuhkan proses waktu, diantaranya karena saat ini kualitas solar di Indonesia belum baik.

"Solar di Indonesia kandungan sulfurnya masih tinggi, mencapai 5.000 ppm. Kita meminta Pertamina memperbaikinya, namun mereka mengeluhkan rendahnya minat masyarakat akan mobil diesel. Bagai mana duluan, telur atau ayam," tegasnya.

Hyundai dari Kamis (15/4) hingga Sabtu (17/4) menggelar Hyundai H1 CRDI Java Bali Overland. Puluhan jurnalis dari berbagai media massa akan diizinkan untuk turut menjajal H1 CRDI melalui jalur lintas utara dari Denpasar ke Jakarta.

Mobil diesel produksi Hyundai yang total dirakit di dalam negeri tersebut menurut Jongkie tidak rewel mengenai kualitas solar yang dikonsumsinya.

"H1 CRDI sebelum di lepas ke pasar kita uji coba dulu hingga 80 ribu kilometer dengan menggunakan solar biasa. Hasilnya, H1 CRDI tetap dapat jalan sempurna dan tidak masalah tanpa menggunakan solar Pertamina Dex," tambah Jongkie.(Mar/OL-02)

Hyundai H1 Akan Ramaikan MPV Papan Atas



Tuntutan akan multi-purpose vehicle atau MPV papan atas akhir-akhir ini semakin gencar. Keinginan untuk memiliki kantor berjalan (kantor di dalam mobil) atau keinginan untuk bepergian dengan keluarga secara leluasa, baik dalam bentuk keleluasaan ruang maupun keleluasaan mengangkut orang dalam jumlah banyak, menjadikan MPV papan atas terus diburu.
Bepergian bersama keluarga, baik di dalam maupun di luar kota, selalu menjadi persoalan tersendiri. Ingin menggunakan satu mobil, daya tampungnya terbatas, mau menggunakan dua mobil juga merepotkan. Merayap di tengah kepadatan lalu lintas, apalagi dengan dua mobil, bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan.

Itu semua yang menjelaskan mengapa mobil-mobil, seperti Toyota Alphard, Volkswagen Caravelle, Volkswagen Transporter, dan Toyota Previa, banyak peminatnya. Di luar ketiga merek yang disebut itu juga masih ada Mercedes Benz Vito.

Jangan salah walaupun berkategori MPV papan atas dimensinya besar, mobil itu memiliki radius putar yang baik (sekitar 5,4 meter) sehingga mudah saja dibawa masuk ke mal, atau pusat perbelanjaan lain, dan diparkir di bawah tanah, atau di tingkat atas.

Di segmen MPV papan atas yang bisa memuat 8-12 penumpang, yang sempit itu, yang paling laris adalah Toyota Alphard, yang dimasukkan ke negara ini oleh importir umum. Pada tahun 2007 1.500 unit Toyota Alphard terjual habis. Adapun Toyota Previa hanya terjual 24 unit, Volkswagen Caravelle 54 unit, dan Volkswagen Transporter 42 unit.

Melihat jumlah sebesar itu, Toyota Astra Motor pun turun tangan. Dalam waktu dekat, agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota di Indonesia itu pun akan memasukkan Toyota Alphard. Menjadi pertanyaan, apakah Toyota Astra Motor dapat menjual Toyota Alphard dengan harga yang sama seperti yang ditawarkan importir umum, ataukah malah lebih rendah?

Mirip Alphard

Ceruk pasar yang sempit itu dalam waktu dekat masih akan diramaikan oleh sebuah MPV besar asal Korea Selatan. PT Hyundai Mobil Indonesia akan memasukkan Hyundai H1 yang selintas dimensinya mirip Toyota Alphard. Meskipun pada kenyataannya, Hyundai H1 sedikit lebih panjang ketimbang Toyota Alphard.

Sama seperti Toyota Alphard, Hyundai H1 pun turun dengan mesin berbahan bakar bensin, berbeda dengan Volkswagen Caravelle dan Volkswagen Transporter yang seluruh varian yang dijual di sini berbahan bakar solar.

Dan, meskipun secara kualitas Hyundai H1 tidak kalah dibandingkan dengan lawannya dari Jepang, namun karena datang dari Korea Selatan, harganya pun lebih murah. Hyundai H1 akan dijual di bawah Rp 360 juta.

Berbeda dengan Toyota Alphard yang masuk dengan dua varian, yakni yang menyandang mesin berkapasitas 2.4 Liter dan mesin berkapasitas 3.0 Liter, Hyundai H1 hanya masuk dengan varian 2.4 Liter.

Kompas yang pekan lalu mendapatkan kesempatan untuk menguji jalan Hyundai H1 tidak mengalami kesulitan dalam mengendarainya. Walaupun sosoknya besar, karena radius putarnya cukup baik untuk ukuran mobil di kelasnya, sekitar 5,61 meter, mudah saja untuk mengajak mobil tersebut bermanuver di lahan sempit.

Mesin 2.4 Liter (2.359 cc), 4 silinder segaris, cukup responsif untuk memacu mobil itu hingga ke batas. Kecepatan 120 kilometer per jam dengan mudah dicapainya. Kompas pada kesempatan mendapatkan unit yang menggunakan persneling otomatik dengan 4 tingkat kecepatan. Di luar itu, juga tersedia Hyundai H1 yang menggunakan persneling manual dengan 5 tingkat kecepatan.

Penggunaan persneling otomatik membuat pengendaraan Hyundai H1 di tengah kemacetan lalu lintas tidak dirasakan sebagai beban. Pengendara tidak perlu setiap kali menginjak atau melepaskan pedal kopling, yang menjadi keharusan pada mobil yang menggunakan persneling manual. (JL)

Hyundai H1 CKD Lebih Murah Rp28 juta dari CBU

 
 
 
 
Jumat, 12/2/2010 | 21:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melakukan peluncuran internal di pabrik pekan terakhir Januari lalu, kini PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) resmi melepas Hyundai H1 rakitan lokal (completely knock down/CKD) ke pasar. Kelebihan lainnya, multi purpose vehicle (MPV) premium tersebut dibandrol dengan harga Rp28 juta lebih murah dari versi CBU (completely built up).

"Dengan meluncurkan Hyundai H-1 CKD ini, kami bisa menyesuaikan harga di mana menjadi lebih kompetitif tanpa mengurangi spesifikasi," ujar Presiden Direktur HMI Jongkie D Sugiarto saat peluncuran H-1 CKD di Pendopo, Kemang, Jakarta Selatan (Jumat, 12/2/2010).

Jongkie menambahkan, penurunan harga terjadi karena lebih rendahnya bea masuk (import duty) yang harus ditanggung oleh ATPM. Sebelumnya, produk CBU harus menopang BM hingga 45 persen, sementara versi CKD hanya lima persen.

"H1 tipe Elegance diturunkan harganya dari Rp 378 juta on the road Jakarta menjadi Rp350 juta. Sementara tipe XG, turun dari Rp394,5 juta menjadi Rp 370 juta per unit," papar Jongkie.

Hadirnya H1 produksi lokal, lanjutnya, sebagai realisasi penunjukkan HMI sebagai basis produksi model tersebut untuk pasar ASEAN. Melalui program One Model One Country, Technical License Agreement telah diteken antara Hyundai Motor Co selaku prinsipal Hyundai di Korea Selatan dengan PT HMI.

Saat ini, H1 telah menggunakan sejumlah komponen lokal sekitar 20 persen dan akan terus ditingkatkan hingga menyentuh 40 persen pada Juli mendatang. H1 produksi Indonesia juga akan diekspor ke sejumlah negara di ASEAN dimulai ke Thailand, Juli mendatang.

"Target kami bisa mengekspor 1.000-1.500 unit ke Thailand dan menjual 2.000 unit sepanjang tahun ini," tukas Jongkie.

HYUNDAI GENUINE CARE 2010

HOT NEW:

        Guna  mewujudkan kata " care "  dalam kalimat " I CARE " yang merupakan tagline  program-program HYUndai Mobil Indonesia. Maka dengan itu PT. Hyundai Mobil Indonesia belum lama ini meliris program " Hyundai Genuine Care " yang merupakan bentuk nyata kepedulian PT. Hyundai Mobil Indonesia kepada para pelanggan yang loyal terhadap produk Hyundai dengan ini memberikan rangkaian Diskon  yang terintegrasi dalam program-program Hyundai yang continue selama satu tahun penuh.
       Dalam program "Hyundai Genuine Care" ini seluruh customer yang melakukan perbaikan dan perawatan mobil di jaringan resmi Bengkel Hyundai akan mendapatkan Diskon sebagai berikut :
Diskon 10 % untuk semua item spare pari oleh seluruht ( tidak termasuk Accessories, Battrey,Tyre dan Genuine Material). merupakan kelanjutan dari program Genuine Care di tahun 2009 yang sudah dapat dinikmati Customer Hyundai mulai dari awal Januari s/d Akhir Desember 2009.
Diskon 25% khusus untuk Brake pad & Brake shoe
Program diskon  khusus Brake pad & Brake shoe yang berlaku pada 15 Maret s/d 31 Desember 2010 untuk semua type mobil.
Diskon 40% khusus untuk item Engine & Transmisi ( berlaku untuk 1.000 item dan harga diatas Rp.100.000,- )
Program yang khusus  ditujukan bagi pemilik mobil hyundai type Trajet 2.0 non CCVT, Accent X3 dan Atos 1.0 untuk komponen spare part Engine & Transmisi dan berlaku pada tanggal 15 Maret s/d 31 Desember 2010.
Dari Program-program  diatas dapat disimpulkan bahwa kata "Care" dalam setiap program Hyundai bukan merupakan tagline semata tetapi merupakan bukti nyata yang dapat dinikmati oleh seluruh pelannggan Hyundai  

Hyundai ix -35 Modifikasi